Senin, 23 Agustus 2021
Pertemuan : 19
Gelombang : 19
Tema :
Teknik Promosi Buku
Narasumber : Akbar
Zainudin
Moderator :
Bu Kanjeng
”Saat saat seperti ini
munculkan impian anda. Saat itu anda mendapatkan mahkotanya dan ada buku solo
karya anda sendiri”. Begitu cara om Jay untuk memotivasi peserta kelas Belajar
Menulis. Bersama Bu Kanjeng yang seiring sejalan senada seirama dalam
mengingatkan “saat saat kritis ini, memberikan sinyal bahwa ada sebagian
peserta mulai berguguran. Hukum alam berlaku , yang tidak memanfaatkan potensi
dirinya dan kesempatan yang ada akan tergerak arus dan cukup menjadi penonton
saja”. Dikuatkan om Jay bahwa “Menaklukan ribuan orang belum tentu disebut
sebagai pemenang. Tapi mampu mengalahkan diri sendiri itulah yang disebut
penakluk gemilang”.
STRATEGI PEMASARAN BUKU
Strategi
pemasaran buku bisa menggunakan konsep 4P, Product (Strategi Produk), Price
(Strategi Harga), Place of Distribution (Distribusi), dan Promotion (Promosi). Sebelum
menulis kita menentukan target audiens atau pembaca kita siapa. Karena strategi
untuk anak-anak tentu saja berbeda dengan strategi untuk remaja, demikian juga
untuk orang tua.
Konsep
4P :
1.
PRODUCT
Ini
sebenarnya lebih banyak menjadi tanggung jawab penerbit. Kita sebagai penulis
lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit siapa target pembaca kita dana
pa kebutuhan mereka terhadap buku kita. Dengan demikian, konsep buku yang akan
diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens.
2.
PRICE
Menentukan
harga buku juga biasanya menjadi tanggung jawab penerbit. Pada dasarnya
penentuan harga buku, ada dua strategi. Pertama, adalah harga buku secara umum.
Dan Kedua adalah buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan
buku biasa). Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah
dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah
bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain)
3.
PLACE OF DISTRIBUTION
Distribusi
secara umum dibagi menjadi dua: distribusi tradisional dan distribusi non
tradisional. Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik
toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal. Sedangkan distribusi
non tradisional, di antaranya adalah: 1. Melalui MLM (Multilevel Marketing) 2.
Melalui Penjualan Langsung 3. Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada,
Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).
4.
PROMOTION
Program
promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Adapun program promosi yang bisa dilakukan meliputi :
1.
Launching buku.
Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga
pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis.
Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis.
Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku,
karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. Kalau di
Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa
memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku
Gramedia.
2. Bedah Buku. Bedah
buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa
secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa
bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis
taklim, masjid, dan sebagainya.
Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.
Yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.
3. Melakukan seminar
ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan
menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait
motivasi dan menulis. Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah
dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para
peserta.
Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau
misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa
offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan
sebagainya.
4. Membangun komunitas.
Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema
buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku
tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang
menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas
Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa.
Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca
sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku. Membangun
banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan
sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Saya share materi-materi yang ada
di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi
ini mendapatkan manfaat. Biasanya saya bentuk di WA Grup. Sesekali seminar
melalui Zoom.
5.
Membangun jaringan
reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan
buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual.
Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan
materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk
menjual. Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2
minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai
produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual
buku.
6. Jualan di
marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia,
dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan
distribusi kita. Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah
pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita,
bisa ditemukan.
7. Memanfaatkan media
sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan
subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat
status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan
buku yang kita tulis. Dan jangan setiap hari isinya jualan.
Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak
memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat
menjadi followers kita. Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan
kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan
dengan pembaca.
Kalau sudah lakukan, akan memudahkan kita dalam proses
memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku. Jadi, pada dasarnya kita ini
memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan
utama.
Membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan
pilihan dalam mengambil keputusan. Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan
membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.
Sebelum undur diri Pak Akbar menegaskan beliau
telah melakukan 7 strategi mulai dari Launching
buku hingga memasarkannya dengan memanfaatkan
media sosial (Medsos) untuk promosi bukunya. Semangat sukses dengan strategi pemasaran 4P dan 7 program
promosi.
Terimakasih Pak Akbar, om Jay, dan Bu Kanjeng. Semoga
ilmunya bermanfaat.
Madiun, 23 Agustus 2021
Cahyati
Sangat menginspirasi, semoga di lancarkan
BalasHapusAamiin
Semoga bukunya bisa diterbitkan. Selanjutnya, dengan strategi yang diberikan oleh Narasumber menjadikannya laris manis terjual.
BalasHapusSingkat dan padat
BalasHapus