KIAT
MENULIS CERITA FIKSI
Senin, 9 Agustus 2021
Resume ke : 13
Gelombang : 19
Tema : Kiat
Menulis Fiksi
Narasumber : Sudomo,
S.Pt
Moderator : Aam
Nurhasanah, M.Pd
Penulis :
Cahyati, S.Pd
Pertalian persahabatan
yang akrab antara narasumber Bapak Sutomo dengan moderator ibu Aam Bak dua besan yang saling mengepakkan
sayap terbang meninggi diudara untuk meniupkan udara sejuk untuk menyajikan menu
Kiat Menulis Fiksi. Tema yang luar biasa
menginspirasi untuk menjelajah imajinasi yang mampu menjadi magnet yang kuat menarik
minat ku untuk terus belajar menulis fiksi. Kekuatan dalam mengobarkan semangat
menulis ini semakin sempurna dengan
kehadiran om Jay yang telah membuka kuliah on line malam ini.
Mengawali kuliah malam ini ibu Aam moderator
hebat memperkenalkan narasumber kita Bapak Sudomo, S.Pt. yang akrab dengan nama pena Momo DM .
Bapak Momo sampai sekarang masih mengajar
mata pelajaran IPA di SMP Negeri
3 Lingsar Lombok
Barat. Beliau lahir
di Sukoharjo, 27 Maret 1975. Telah
menulis 10 karya fiksi dan 2 karya non fiksi. Serta memiliki segudang prestasi
di bidang kepenulisan. Prestasi yang baru saja diraihnya adalah menjadi 20
terbaik kategori Blog PTK dalam acara Proyek Akhir Nyata Kita Melawan Kekerasan
Berbasis Gender yang diselenggarakan oleh Pusat Penguatan Karakter Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 2020.
Kepiawaian
yang ditunjukkan dalam berbagai prestasi menulisnya malam ini dipaparkan dalam kiat
bagaimana menulis fiksi yang baik.
Ada
berbagai alasan penting dalam menulis fiksi, yaitu :
1. Teks Literasi Fiksi merupakan salah
satu materi dalam tes Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang menuntut
seorang guru harus bisa menulis fiksi agar mudah menyediakan soal latihan bagi
para peserta didik dan bermanfaat dalam pengembangan profesi guru.
2. Syarat menulis fiksi, yaitu memiliki
komitemen, riset, membaca karya fiksi, mempelajari KBBI dan PUEBI, memahami
dasar menulis fiksi, dan menjaga konsistensi menulis fiksi.
3. Bentuk-bentuk cerita fiksi, yaitu
fiksimini, flash fiction, pentigraf, cerpen, prosa, novela, dan novel.
Perbedaannya terletak pada kompleksitas konflik cerita. Selain itu ada juga
batasan kata dan paragraf.
- Unsur-unsur pembentuk
cerita fiksi, yaitu tema, premis, alur/plot, penokohan, latar/setting, dan
sudut pandang. Dari sekian unsur ada premis yang mungkin baru bagi kita.
Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Terdiri dari karakter,
tujuan tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi. Contoh premis: Seorang
anak memiliki kemampuan sihir bersekolah di sekolah sihir yang harus melawan
penyihir jahat demi kedamaian bumi. Dari contoh tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut, karakter: anak, tujuan tokoh: kedamaian bumi, rintangan:
melawan penyihir jahat, resolusi: belajar sihir.
Yang perlu diperhatikan dalam Kiat menulis fiksi
diantaranya:
1. Niat, terkait motivasi diri memulai
dan menyelesaikan tulisan.
- Membaca
karya orang lain sebagai bahan referensi, gaya bercerita, dan menambah
diksi.
- Ide dan
Genre terkait mencatat ide dan pilihan genre yang disukai dan
dikuasai
- Outline,
terkait kerangka tulisan berdasarkan unsur-unsur pembentuk cerita fiksi.
- Menulis,
terkait membuka cerita, mengenalkan tokoh, menguatkan konflik, menggunakan
pertimbangan logika cerita, susunan kalimat pendek dan jelas, pilihan
kata, teknik show don't tell, dan ending yang baik.
- Swasunting,
dilakukan setelah selesai menulis, jangan menyunting sambil menulis, fokus
penyuntingan pada kesalahan penulisan , ejaan, kata baku, aturan
penulisan, dan logika cerita. selain itu harus kejam pada tulisan sendiri.
- Berpegang
pada KBBI dan PUEBI.
Sebuah
stimululus dari ibu Aam tentang bagaimana mengasah teknik show don't
tell (menunjukkan tapi tidak memberitahu), dijelaskan pak Momo ” Teknik
melatih dengan terus menerus mencoba menulis yang pertama harus memahami Teknik show don’t tell terlebih
dahulu. Contohnya, Teknik tell: Mira sangat sedih melihat jenazah ibunya,Teknik
show : Dadanya terasa sesak, napas terasa tersekat di tenggorokan, terdengar
isakan dibarengi dengan derai air mata yang tak kunjung usai sembari menatap
tubuh wanita yang melahirkannya terbujur kaku di ranjang.
Teriring
ucapan terimakasih kepada Om Jay, Pak Momo, Ibu Aam, semoga ilmunya bermanfaat
untuk kami !
"Menulislah selagi sempat, jika
tidak juga sempat, maka sempatkanlah"
"Belajar terus, seterusnya pembelajar"
Kecermatanmu menangkap dan mengungkapkan kembali bagus..tampak resume singkat padat berisi..lanjut...sukses selalu..
BalasHapusAwal yang manis, isi yang renyah, dan diakhiri dengan ungkapan doa yang tulus semakin menjadikan resume ini enak dibaca dan memberikan manfaat paripurna. Sukses untuk Ibu.
BalasHapus