Jumat, 30 Juli 2021

MENGATASI WRITER'S BLOCK

 

MENGATASI WRITER’S BLOCK

Jum’at, 30 Juli 2021


Resume ke      : 9

Gelombang     : 19

Tema               : Mengatasi Writer's Block

Narasumber     : Ditta Widya Utami, S.Pd. Gr.

Moderator       : Maesaroh, M.Pd

Penulis            : Cahyati, S.Pd

Kehadiran ibu Ditta akan menjawab perasaan yang  saya alami  disaat perjalanan dalam menyelesaikan tulisan saya. Berdampingan dengan Ibu Mei hebat yang juga gercep (gerak cepat) dalam merespon berbagai pertanyaan yang saya lontarkan tempo hari di whatsapp, menjadikan suasana kuliah malam ini semakin menggerakkan semangat saat dilanda lelah seharian melakukan aktivitas sebagai guru dan ibu rumah tangga. Ibu Ditta membuka dengan memberikan tantangan berupa gambar wayang untuk direspon peserta belajar menulis dalam bentuk cerpen, puisi Minimal 3 paragraf/bait (pilih salah satu) Waktu yang diberikan adalah 15 menit. Selama tantangan, group akan dibuka. Jadi, bagi yang sudah menyelesaikan tantangan, silakan langsung kirim di group.

Ibu Ditta yang expert di dunia kepenulisan pernah meraih Penghargaan Bupati Subang (2020), meraih Penghargaan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang sebagai guru berprestasi (2021). Yang sangat membanggakan, dengan karyanya yang mampu menembus Penerbit Mayor memberikan jejak prestasi  literasi bagi tanah Subang. Sebagai wujud sosok pegiat literasi, beliau berhasil menulis 6 buku karya tunggal  dan 12 buku karya bersama. Berdasarkan pengalaman  ibu Mei perihal persiapan mental yang harus dipersiapkan seorang penulis yaitu harus  siap bersedia konsisten , mental siap dikritik, mental siap belajar, mental siap ditolak dan mental mejadi unik.

Dalam menjaga konsistensi dalam menulis banyak platform media yang bisa digunakan untuk mewujudkannya, ada blog, facebook, Instagram, whatsapp dan media lain yang memberikan peluang bagi kita dalam membiasakan diri dalam mengembangkan tulisan kita.

Saat mendapat kritikan jika tulisan yang sudah dipublish kita harus siap menerimanya, karena kritik mampu membangun skill, jika kita sikapi dengan positif. Kesiapan dikritik ini berhubungan dengan mental yang pada tahapan berikutnya siap  belajar untuk meningkatkan kemampuan kita. Niat yang kuat untuk memperbaiki tulisan dan meningkatkan mutu tulisan, kita bisa melakukan riset dan memperbanyak bacaan

Ketika kita sudah menghasilkan karya tulisan yang menurut kita sudah baik, bisa jadi ditolak oleh penerbit, jadi kita perlu mental siap ditolak. Caranya dengan mencari alternatif-alternatif jalan solusi, kita bisa menerbitkan buku melalui penerbit Indie. Selanjutnya  kita harus menanamkan Mental yang siap menjadi unik. Yaitu mental yang mendorong kita tetap menjadi  diri sendiri alias berbeda dengan yang lain.

Terdapat satu penyakit mental yang kerap kali dirasakan oleh penulis pemula maupun profesional. Sulit fokus dengan topik yang sedang ditekuni, misal karena penulis memasuki tema baru yang masih kurang terbiasa, tidak ada inspirasi menulis yang bisa dituangkan dalam tulisan bagusnya, menulis lebih lambat dari biasanya, atau merasa stres dan frustasi untuk menulis merupakan sebagian dari tanda-tanda kita terserang Writer’s Block. Jika penyakit ini bersemayam pada diri kita, maka ingatlah kembali alasan awal kita menulis. Tujuan kita menulis. Masa-masa saat kita merintis menjadi seorang penulis. Belajar lagi dan carilah aktifitas yang bisa memotivasi dan menumbuhkan kemampuan menulis kembali. Karena tulisan yang baik adalah tulisan yang selesai, tuntas, bukan tulisan yang terhenti dijalan dan menggantung. Bahagia dapat memicu produktifitas. Mari refresh perasaan dan pikiran kita untuk menaklukkan tantangan dan kesibukan hari hari kita. kondisi senang memantik  ide yang bagus dapat kita tuangkan pada tulisan kita.


 

Kamis, 29 Juli 2021

Buku Mahkota Penulis, Buku Muara Tulisan

 

Buku Mahkota Penulis, Buku Muara Tulisan

Rabu, 28 Juli 2021                                                                                                                                                     


Pertemuan       : 8

Gelombang     : 19

Tema               : Buku Mahkota Penulis, Buku Muara Tulisan

Nara sumber   : Thamrin Dahlan, SKM, M.Si

Moderator       : Mr Bams

Penulis            : Cahyati

                         Kehadiran om Jay, Bapak Thamrin, Mr Bams memberikan spirit belajar yang luar biasa. Lebih lebih dibumbui dengan kalimat kalimat penyemangat Bapak Thamrin yang ampuh dalam menggugah selera menulis. Seorang penulis produktif  yang telah menerbitkan 40 buku, yang menandakan beliau adalah seorang nara sumber yang memiliki kepiawaian perihal literasi. Bapak Thamrin bahwa adalah seorang purnawirawan Polri dengan pangkat Komisaris besar polisi. Setelah waktunya diserahkan sepenuhnya oleh moderator  beliau langsung share seluruh  materinya diawal untuk dipelajari, dengan harapan peserta Belajar Menulis paham dengan materi yang disampaikan serta sehingga  memperlancar jalannya diskusi dan tanya jawab.

                         Menulis itu seperti orang yang ingin mendaki gunung. Semakin ke puncak, semakin berat perjuangannya. Mereka yang tidak biasa mendaki merasakan semakin mendekati puncak, energi semakin terkuras. Semakin ke puncak, napas semakin menderu. Bahkan kadang-kadang terasa sesak. Banyak orang yang ingin mendaki. Dan ingin menikmati sensasi ketinggian sambil menikmati panorama alam yang sangat indah disana. Lantas berapa banyak yang berhasil”

Untaian kalimat tersebut menggambarkan betapa kuat Bapak Thamrin dalam menjalani proses menulis hingga berhasil seperti sekarang ini.

               Ditambah dengan kalimat spiritnya yang menyatakan "sesungguhnya dimuka bumi, hanya terdapat dua pekerjaan peradaban, yaitu penulis atau jurnalis, dan pengajar atau guru". Guru adalah arsitek peradaban. Guru yang seperti ini adalah guru yang mendidik dan mengajar dengan hati. Guru adalah model oleh karena itu guru harus menjadi teladan yang baik bagi siswanya. 

Kalimat ini seakan  mengajak kita untuk membangunkan semangat dalam menggapai semangat untuk menjadi penulis sampai menerbitkan buku.

Agar tulisan kita terarah maka harus memahami tentang teknis menulis yang antara lain mengetahui kategori tulisan yang dapat dibuat oleh para penulis, yaitu:

-         Artikel deskriptif

Artikel deskriptif adalah artikel mirip, hanya melaporkan atau menggambarkan apa yang terjadi (to describe) dengan azas 5 W 1 H. Artikel deskriptif ini tidak memberikan solusi. Contohnya: reportase, laporan, liputan

-         Artikel eksplanatif

Artikel yang bertujuan untuk menjelaskan, menerangkan dan mengupas permasalahan secara mendalam/ilmiah. Objektif dan bertanggung jawab. Contohnya: karya ilmiah, dan opini

-         Fiksi

Fiksi merupakan karya tulis hasil imajinasi penulisnya sebagai bagian dari kebebasan menuangkan inspirasi dunia maya 

Methode menulis agar praktis memakai beberapa cara sebagai berikut:

1. Upaya jangan meninggalkan tulisan begitu saja

2. Hiraukan kesalahan ketik

3. Ketika blank (kosong), tinggalkan paragraf, dan masuk ke paragraf baru

4. Baca berulang pada proses editing

5. Sebagai pemula cukup menulis 7 paragraf

6. Bersegera posting tulisan di media sosial

Teknik menulis berikutnya yang perlu dilakukan oleh seorang penulis pemula adalah:

1.Menulislah pendek-pendek, maksimal 9 kata dalam satu kalimat

2.Bahasa bicara atau seperti saat bertutur kata

3.Mudah dimengerti atau dipahami

4.Runtut, tidak menjelimet

Apa yang harus ditulis sebagai berikut:

1. Tulislah apa yang disuka

2. Tulis apa yang dipahami

3. Tulislah tentang hobi

4. Tulislah tentang pekerjaan

5. Tulislah tentang lingkungan, keluarga dan teman

6. Tulis apa sajalah

Menulis harus dengan hati, agar tulisan itu dapat menyentuh hati pembacanya. Kadang-kadang seorang penulis butuh inspirasi dalam menulis. Maka agar inspirasi menulis itu selalu ada, seorang penulis perlu banyak membaca, mengikuti webinar, jalan-jalan, menelaah berita actual, menelisik berita viral, silaturahim, menyaksikan fenomena alam, berkomunikasi, bahan ajar, suasana kelas, dan lain-lain yang dapat memberikan ide menulis.

Lalu kapan kita menulis : Luangkan waktu khusus, waktu senggang, ketika menunggu, sebelum tidur, bada subuh, one day one posting.Letakkan tulisan di media sosial misalnya facebook, handphone, laptop, nootbook, website yang sebelumya siapkan akun dan jangan lupa password nya.

Diera kemajuan teknologi banyak sekali kemudahan dalam menerbitkan buku. Olehnya itu, sungguh sangat sayang jika sudah punya "modal' tulisan yang sekian banyak, tetapi tidak dikumpulkan kemudian dijadikan buku. Buku adalah Muara Tulisan. Tulisan yang terserak sebaiknya jangan dibiarkan begitu saja. Segera kumpulkan dan kirim ke Penerbit. Salah satu penerbitan yang dapat digunakan oleh para penulis adalah YPTD.

Tunggu apa lagi…mari kita semangat untuk menulis.

 

Senin, 26 Juli 2021

JURUS JITU MENERBITKAN BUKU

 


Menerbitkan buku semakin mudah di penerbit indie


Pertemuan           : 7

Tanggal               : 26 Juli 2021

Tema                   : Menerbitkan buku semakin mudah di penerbit indie

Nara sumber      : Raemundus Brian Prasetyawan, S.Pd

Moderator          : Aam Nurhasanah

Penulis              : Cahyati, S.Pd


     Terasa sejuk hati ini mendengar suara om Jay dalam membuka acara kuliah on line malam ini di layar video. Meski hanya sekejap namun memiliki kekuatan yang luar biasa dalam membangkitkan semangat. Wajah yang teduh dengan mengenakan peci putih, kaos putih bersih. Memancarkan kewibawaan, kesungguhan  dan  ketulusan dalam membimbing anggota “ Belajar menulis gelombang 19 dan 20. Sebelum menutup videonya om Jay  mempersilahkan Ibu Aam  Nurhasanah untuk memimpin kuliah on line malam ini.
            Bersama nara sumber  handal  Bapak Raemundus Brian Prasetyawan yang menyandang gelar Guru Blogger Milenial  ini disamping banyak menulis  di media on line juga aktif menulis di media cetak, sebagian besar tulisannya dimuat di  Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer. Pengalaman menulis ini semakin beragam dengan terbitnya buku solo dan buku antologinya.
            Seorang Brian yang relatif masih muda ini masih aktif bekerja sebagai guru SDN Sumur Batu 01 Pagi. Malam ini mengajak peserta Belajar Menulis untuk lebih terpacu untuk mengikuti kelas belajar menulis ini sampai menerbitkan buku. Sebagai seorang penulis  berbagai karya ini menuturkan banyak hal tentang pengalaman baiknya  (best practice) tentang  mudahnya menerbitkan buku dipenerbit indie.
            Pengalaman menerbitkan buku dikatakan semakin mudah, karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi. Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Elex media. Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.
            Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut naskah pasti diterbitkan. Proses penerbitan mudah dan cepat. Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.
            Ketika ada keinginan menulis namun kalau dihadapkan pada kesulitan dalam  menerbitkan dan tidak punya mentor yang membimbing serta tidak tahu bergabung dengan komunitas apa maka pilihan tepat adalah ikut kelas belajar menulis yang akan memberi jalan keluar bagaimana cara menerbitkan buku. Di group belajar menulis ini  memiliki rekanan penerbit indie yaitu Penerbit Gemala.
            Ketentuan yang kita lakukan dalam menerbitkan buku  di penerbit indie adalah kita harus memahami betul ketentuan tiap penerbit, memilih penerbit yang cocok dengan kita, karena penerbit memiliki penawaran dan ketentuan yang berbeda-beda.
Saat ini sudah ditemukan penerbit rekanan yang bisa diandalkan. Maka sudah tidak ada kekhawatiran dengan nasib naskah yang sudah dikirim karena penerbit yang terpercaya pasti menerbitkan buku kita. Proses penerbitan juga relatif cepat, yaitu sekitar 1 bulan. Asalkan untuk editing, penerbit melakukan edit ringan saja dan tidak mendalam



Madiun, 26 Juli 2021



Sabtu, 24 Juli 2021

Best Practice Ibu Aam

 

MENULIS MEMBUATKU NAIK KELAS DAN BERPRESTASI

Pertemuan       : 6

Tanggal           : 23 Juli 2021

Tema               : Menulis membuatku naik kelas dan berprestasi

Nara sumber    : Aam Nurhasanah, S.Pd

Moderator       : Maesaroh

Penulis             : Cahyati, S.Pd

 

“ Nikmati prosesnya karena proses tidak akan mengkhianati hasil, tetap komitmen tinggi” supaya bisa lulus mendapatkan sertifikat 40 Jam. Begitulah Om Jay mengawali pertemuan ke-6  kuliah online tanggal 23 Juli gelombang 19 dan 20. Pertemuan kali ini dibimbing oleh narasumber yang luar ibu Aam Nurhasanah, S.Pd dan  ibu Mey sebagi moderatornya

Best practice yang ditulis oleh ibu Aam mampu menghipnotis para peserta kuliah on line hingga menumbuhkan semangat belajar menulis. Sedereretan prestasi yang diraih dan perjuangan yang luar biasa dalam menulis buku hingga menerbitkan dipaparkan dalam rangka memotivasi para peserta yang masih harus menempuh 24 kali dari 30 pertemuan selama 4 bulan mendatang.

 Ibu Aam Nurhasanah adalah peraih juara pertama lomba blog tingkat nasional PGRI bulan Maret 2021 lalu. Di kelas “ Belajar Menulis” membawa Ibu Aam pada pencapaian prestasi yang gemilang, salah satunya telah menulis 20 buku ber-ISBN. Beliau lah yang memperkenalkan dunia tulis menulis ke Ibu Maesaroh yang berperan menjadi moderator malam ini. Beliau mengawali karier sebagai seorang blogger, kemudian naik kelas menjadi moderator, dan diberikan kepercayaan menjadi kurator, serta berpengalaman menjadi narasumber di beberapa kegiatan di dunia literasi

Moderator malam ini sebenarnya adalah teman seperjuangan dengan kita namun  beliau bergabung dalam “Belajar Menulis” lebih dahulu dari kita. Berkat ketekunan dan prestasinya yang luar biasa saat menjadi peserta “Belajar menulis” di gelombang 8 ibu Mei berhasil mengumpulkan 22 resume dan berhasil menulis satu buku yang sudah diterbitkan.

Agar menjadi penulis produktif  maka kita wajib memahami beberapa trik dalam menemukan ide, diantaranya :

1.      Temukan dari orang dan lingkungan sekitar

2.       Setelah ide ditemukan, cari sisi keluarbiasaan dari apa yang terlihat

3.     Dari pesan yang tertangkap, tuangkan dalam tema untuk bahan tulisan

Proses perjuangan diawali dengan semangat, dalam fase ini kita mengumpulkan ingatan, menemukan tokoh dan karakternya dalam setiap sub judul serta membuat outline atau daftar isi yang akan dijadikan sub judul, dalam proses perjuangan selanjutnyaadalah  menjadi sangat semangat dalam proses ini penulis sudah saatnya untuk :

1.       Menuliskan apa yang ada dalam pikiran

2.       Diawali dengan penggalan alqur’an, hadis, kalimat bijak, dan motivasi

3.       Dari tidak bisa menjadi pemenang (from zero to hero)

Yang menjadi Goal menulis buku setiap orang itu berbeda, adapun yang menjadi goal  bahan tema Ibu Aam sebagai pegiat literasi sampai sukses yakni untuk:

1.       Mengobati jiwa yang galau

2.       Berjuang melawan lupa

3.       Memotivasi kaum hawa

4.       Berdakwah lewat tulisan

5.       Memberikan apresiasi pada pelaku yang ada dalm kisah yang disajikan

6.       Meyakini bahwa setiap masalah itu ada solusinya

7.       Meyakini bahwa semua akan indah pada waktunya.


Pada hakekatnya menulis buku adalah :

1.      Sebagai penebar pengetahuan dan mendialogkan kebenaran

2.       Mengikat gagasan

3.       Tanda terima kasih kepada guru

4.       Sebagai perjuangan yang menyenangkan

5.       Bak malaikat yang menyampaikan wahyu

6.       Laksana designer yang merancang dan membuat baju

7.   Bagaikan dirigen yang mengatur irama lagu Dalam menulis buku kita harus  menyiapkan materi, out line, sinopsis dari blogger inspiratif. Bagi yang ingin menulis buku antologi maka kita harus bergabung dengan komunitas dengan tema yang sama, belajar dari penulis lain, Bagi penulis awal, menulis buku antologi adalah salah satu alternatif pilihan

Menulislah agar hidupmu bermakna”

“Menulislah agar hidupmu berwarna”

“Menulislah hari ini agar engkau dikenang esok hari”

Qoutes By. Ibu  Aam Nurhasanah

 

Rabu, 21 Juli 2021

Writerpreneur

 

MENGENAL PENERBIT BUKU


Pertemuan       : ke- 5

Tanggal           : 21 Juli 2021

Gelombang      : 19

 Tema              : Mengenal Penerbit Buku

Nara Sumber   : Mukmini, S.Pd., M.Pd

Moderator       : Bambang Purwanto

“Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak".- Ali bin Abi Thalib                                                                   

“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis" -Imam Al-Ghazali

Di era millennial ini menulis bukan hanya digunakan untuk kenaikan pangkat atau sebagai warisan kala kita menghadap sang kholik namun juga bisa dipakai sebagai  peluang untuk menambah penghasilan uang yang dikenal dengan istilah writerpreneur. Tema yang diusung Bapak Mukminin “Mengenal Penerbit Buku” mengajak kita untuk berfikir ke arah entrepreneurship.

Om jay berkolaborasi dengan Bapak Mukminin yang berprofesi sebagai guru SMP Negeri I Kedungpring Lamongan, karena beliau memiliki banyak pengalaman sebagai penulis 2 buku  solo dan  penulis 12 buku karya bersama. Untuk part time job nya beliau juga bekerja di Penerbit buku KAMILA PRESS Lamongan.

Pertemuan bersama Cak Inin ( panggila akrab Bapak Mukminin) dengan moderator handal Mr Bams ( panggilan akrab Bapak Bambang Purwanto) yang diawali dengan  sapaan hangat oleh om Jay  menjadikan kuliah on line malam ini semakin gayeng. Dengan dibumbui  kata Mutiara sebagai pemantik kita dalam menulis menjadikan semakin sempurnalah pertemuan kuliah on line kita malam ini. Berlatih menulis memang membutuhkan ketekunan, perjuangan dan tekad serta motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis hingga menerbitkan buku

Terkait dengan materi Mengenal Penerbitan Buku, kita harus memahami tentang tahapan cara Menulis dan Menerbitkan Buku yang Tepat. Terdapat 5 Tahapan dalam menerbitkan buku, yaitu 1. Prawriting

a.. Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dg peka terhadap sekitar ( Pay        

    attention).

b. Penulis hrs kreatif menangkap fenomena yg terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.

c. Penulis banyak membaca buku.

2. Drafting

     Penulis mulai menulis naskah buku sesuai  yang dengan apa yang disukai ( pasion). Boleh  

     menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya dengan penuh kreatif merangkai kata,

     menggunakan majas, dan berekpresi untuk menarik pembaca.

3. Revisi

    Setelah naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik   

    dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang,   naskah mana yg perlu ditambahkan. 

4. Editting/ Swasunting

    Setelah naskah kita revisi maka masuk tahapan editting. Penulis melakukan pengeditan. Hanya   

    memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh

    dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit,

    kan malu kalau banyak kesalahan. Maka penulis dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa

    Indonesia yang baik dan benar sesuai EBBI. 

 

5. Publikasi  

Jika pada tahapan pertama yang berupa  naskah buku sudah siap   maka kita  memasuki tahap Publikasi atau penerbitan  buku. Terdapat dua macam penerbitan buku  yaitu penerbit  independent  (penerbit indie ) atau penerbit mayor. Keduanya memiliki perbedaan. Adapun perbedaannya  yaitu

1.      Jumlah cetakan

2.      Pemilihan naskah yang diterbitkan

3.      Profesionalitas

4.      Waktu penerbitan

5.      Royalti

6.      Biaya penerbitan

Untuk menerbitkan buku kita bisa bekerjasama dengan KAMILA PRESS LAMONGAN. Dengan persyaratan sebagai berikut  :

1.         Naskah dikirimkan lengkap, mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskah lengkap sesuai urutan daftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dg fotonya dan Sinopsis ( ditempatkan di   cover belakang). Kalau ada Endors dari pakar ( orang ahli).

2.         Ketik  A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2                      cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf Arial, calibri atau  Cambria dan           masukkan             dalam 1 file kirim ke WA sy atau email gusmukminin@gmail.com

3.         Pembuatan Judul dan Cover, kita  bisa kerjasama dengan penerbit

Penerbit indie dalam group kita antara lain  Oase, Gemala, YPTD dan Kamila Press Lamongan

Secara teknis penerbitan buku akan banyak proses komunikasi antara penulis dan pihak penerbit. Setelah mengetahui banyak tentang penerbitan buku mari  menjadikan diri kita sebagai writerpreneur yang profesional.

 

Featured Post

REFLEKSI HOBBY PUTRA PUTRI KELAS XII TKJB